Kamis, 27 Desember 2012

10 Berita Besar di Jepang Tahun 2012

Tinggal beberapa hari lagi menjelang tahun baru 2013. Di tahun 2012 ini pun banyak berita yang telah dikabarkan. Namun, berita apa yang sebenarnya paling menarik perhatian masyarakat Jepang?

Pada tanggal 27 Desember 2012, Yomiuri Shimbun yang merupakan harian beroplah terbesar di Jepang telah mengumumkan sebuah berita berjudul “10 Berita Besar Tahun 2012 di Jepang”. Peringkat ini dibuat berdasarkan suara dari sekitar 10,000 pembaca koran Yomiuri Shimbun. Melalui peringkat tersebut, mari kita melihat kembali kejadian-kejadian menarik yang terjadi di Jepang pada tahun ini!

Jumat, 14 Desember 2012

"Apa Itu Kokoro no Tomo?"– Orang Jepang Tak Kenal Lagu Kokoro no Tomo…!?




Siapa yang tak kenal lagu "Kokoro no Tomo" di Indonesia? Lagu yang dinyanyikan oleh Mayumi Itsuwa sejak tahun 1982 ini hingga sekarang tetap digemari oleh masyarakat Indonesia. Bahkan sebagian dari mereka ada yang menghafal lirik lagu tersebut meskipun sama sekali tidak belajar bahasa Jepang. Kokoro no Tomo dapat dikatakan salah satu lagu dalam bahasa Jepang yang terpopuler di Indonesia.

Orang Jepang yang Tidak Tahu Kokoro no Tomo...?

Senin, 03 Desember 2012

Terjemahan Lagu Jepang (5): Men’s 5 – He~ Kokimashita Ne (Anda Kentut, Bukan?)



Di dunia ini tidak ada kegirangan yang lebih besar daripada kegirangan seorang manusia yang berhasil kentut tanpa diketahui siapa pun. Namun pada kenyataannya, tantangan tersebut jarang membuahkan hasil…

*****

Saat terjadi “teror” kentut, bagaimana kita bereaksi terhadap tindakan tersebut? Mungkin ada yang bingung, ada yang sabar, bahkan ada juga yang langsung mencari pelakunya (selain itu, kemungkinan ada juga yang menikmati aromanya). Memang reaksinya tergantung pada masing-masing orang, tetapi diantaranya ternyata ada yang menyatakannya melalui sebuah lagu, suara hatinya sendiri yang penuh dengan berbagai perasaan terhadap kentut. Mereka adalah Men’s 5, sebuah grup vokal asal Jepang.

Men’s 5, seperti yang ditunjukkan pada nama grup tersebut, adalah grup vokal yang dibentuk oleh 5 orang laki-laki pada tahun 1989. Bagi mereka yang selama beberapa tahun sejak debut sama sekali tidak dikenal, lagu “He~ kokimashita ne (Anda kentut, bukan?)” yang diliris pada tahun 1994 merupakan titik balik yang paling besar. Lagu yang menggambarkan secara humoris suara hati seorang korban kentut ini secara perlahan meraih popularitas melalui radio, hingga akhirnya menjadi lagu hit pertama bagi mereka. Jumlah penjualan CD tersebut telah mencapai 150 ribu kopi.

Minggu, 25 November 2012

Postingan Artikel Geisha Band di Wikipedia Bahasa Jepang


Tadi sore, saya mencoba memposting artikel tentang Geisha Band di Wikipedia Bahasa Jepang. Kenapa Wikipedia? Sebenarnya, postingan itu sudah saya tulis pada bulan Januari tahun ini di blog saya yang berbahasa Jepang. Tetapi sayangnya, blog saya sama sekali tidak populer dan jumlah pengunjungnya juga dapat dihitung dengan jari (*nangis*). Jadi, saya pikir artikel itu sebaiknya diposting di Wikipedia saja supaya dapat lebih banyak dibaca.

Berikut ini adalah tautan ke halaman artikel tersebut. Tolong bertahukan saya kalau ada kekurangan atau kesalahan dalam tulisannya. Saya akan menulis ulang artikelnya secepat mungkin:D

http://ja.wikipedia.org/wiki/%E3%82%B2%E3%82%A4%E3%82%B7%E3%83%A3_(%E3%83%90%E3%83%B3%E3%83%89)

Minggu, 18 November 2012

Peringkat Artis Musik Terfavorit 2012 di Jepang


Siapakah artis musik yang paling digemari di Jepang? Pada 2 November 2012, peringkat "Artis Terfavorit Menurut 20.000 Orang Pendengar(2万人が選ぶ好きなアーティストランキング)" diumumkan oleh Oricon, grup perusahaan Jepang yang paling terkenal di bidang layanan informasi musik*. Berikut adalah kutipan dari situs resmi Oricon:

*Tepatnya, peringkat tersebut dimuat di majalah Only Star yang diterbitkan oleh grup Oricon.

Kamis, 15 November 2012

Sebuah Misteri: Angka Bunuh Diri di Indonesia

Kata orang, kebenaran selalu hanya ada satu. Namun pada kenyataannya, dunia ini penuh dengan misteri. Salah satu misteri yang barangkali membuat kita bertanya-tanya adalah angka bunuh diri di Indonesia.

Angka Bunuh Diri dan WHO

Ketika masalah bunuh diri di dunia dibahas, salah satu data yang paling sering diangkat adalah dari penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Misalnya, menurut laporan WHO, kasus bunuh diri di Jepang mencapai 24,4 per 100.000 orang pada tahun 2009. Angka semacam ini sering kali kita temukan di berbagai media massa. Lalu, bagaimana dengan di Indonesia?

Rabu, 14 November 2012

Menulis Itu Bukan “Salin-Tempel”


Kemarin ketika iseng-iseng “googling”, kebetulan saya menemukan sebuah tulisan yang sangat mirip dengan artikel blog saya. Tulisan yang di-posting sekitar setengah tahun lalu tersebut dari judul sampai pemilihan kata-nya sangat mirip, bahkan ternyata 99,9% sama dengan artikel yang pernah saya tulis di blog ini, walaupun tidak disertai rujukan apa pun. Perbedaan 0,1%-nya adalah satu kalimat yang sengaja ditambahkan oleh si penulis tersebut:

Rabu, 31 Oktober 2012

Rumor Jepang di Twitter (2) – Denda Bunuh Diri 12 Miliar Rupiah…!?


Jepang adalah negara bunuh diri. Tanggapan semacam ini sepertinya sudah dikenal dengan luas oleh masyarakat di Indonesia, sehingga rumor di bawah ini pun menjadi berkembang di Twitter:

Utk menghentikan fenomena bunuh diri di Jepang maka setiap keluarga yg anggotanya mati bunuh diri, dikenakan denda sbesar 100 juta Yen*. (204 RT / 10 Fav)
*1 yen = sekitar 120 rupiah. 100 juta yen = sekitar 12 miliar rupiah.

Namun, denda 100 juta yen itu berarti sekitar 12 miliar rupiah. Apakah benar rumor “denda bunuh diri 12 miliar rupiah” ini?

Rabu, 24 Oktober 2012

"Kouyou" - Menikmati Musim Gugur di Jepang


Sekarang di Jepang sedang dalam masa peralihan dari musim gugur ke musim dingin. Pada saat seperti ini, orang Jepang suka pergi berjalan-jalan untuk melihat pemandangan alam, yang bisasa disebut dengan “Kouyou”. Kouyou berarti “dedaunan yang berubah warna menjadi merah, kuning atau jingga pada musim gugur, atau fenomena alam seperti itu”. Melihat Kouyou adalah salah satu acara untuk menikmati musim gugur di Jepang.

Senin, 15 Oktober 2012

Mal di Jepang pun Ada Ruang Shalat!

Sebuah mal di Jepang telah menyediakan ruang shalat untuk wisatawan muslim. Pada 26 September yang lalu, acara pembukaan ruang shalat diadakan di RERA* Chitose Outlet Mall, pusat perbelanjaan yang terletak di kota Chitose, prefektur Hokkaido. Ruang ibadah untuk muslim seperti ini, menurut pihak mal tersebut, barangkali pertama kali tersedia di pusat perbelanjaan di Hokkaido, bahkan di seluruh Jepang.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Isap Beha Cup Cup…!? – Orang Jepang dan Pelafalan “L”

Beberapa bulan yang lalu, dua kalimat dalam bahasa Indonesia ternyata sempat menghebohkan pengguna twitter di Jepang. Mengapa “ternyata”? Karena, bagi orang Indonesia, kedua kalimat tersebut pasti sama sekali tidak terasa aneh dan dianggap biasa saja. “Keributan” tersebut sepertinya dipicu oleh sebuah twit dalam bahasa Jepang yang di bawah ini:


インドネシア語で「ブラジャー」とは「勉強する」という意味で「すぐに勉強する」は「belajar cepat・cepat(ブラジャーチュパチュパ)」「belajar gambar(ブラジャーガンバル)」で「絵を勉強する」という意味になります。(2,104 RT / 746 Fav)

Terjemahan: Dalam bahasa Indonesia “Burajaa” berarti “belajar”, dan “Burajaa Chupa Chupa” adalah “belajar cepat-cepat”, terus “Burajaa Gambaru” berarti “belajar gambar”
Sebenarnya, twit yang sudah di-Retweet lebih dari 2,000 kali ini terasa sangat lucu bagi orang Jepang (yang belum pernah belajar bahasa Indonesia). Namun, mungkin jarang ada orang Indonesia yang langsung dapat memahami maksudnya. Alasannya ada di pelafalan “L” dan “R” yang sangat jauh berbeda di antara orang Indonesia dan orang Jepang.

Kamis, 04 Oktober 2012

Rumor Jepang di Twitter (1) - Pelafalan "L" dan "R" dalam Bahasa Jepang



Apakah benar rumor tentang Jepang di bawah ini?


[Rumor 1] (198 RT / 17 Fav)
Tidak ada huruf "L" dlm pelafalan Bahasa Jepang, Bahasa Jepang mengganti pelafalan menjadi "R" utk kata-2 serapan yg mengandung huruf "L".
Ya, karena tidak ada pelafalan “L” (dan juga tidak ada pelafalan “e” seperti “sempit”) dalam bahasa Jepang, maka jika ada kata serapan yang memiliki pelafalan “L”, kami biasanya menggunakan “R” sebagai gantinya. Pelafalan “R” dalam bahasa Jepang tidak diucapkan dengan jelas seperti dalam bahasa Indonesia. Untuk contoh pelafalan tersebut, silakan lihat video animasi Jepang di bawah ini:

Senin, 01 Oktober 2012

Apakah Benar Rumor-rumor mengenai Jepang di Twitter?



“Taka, twit ini benar?” Sejak bergabung di twitter, sudah lumayan banyak teman yang bertanya pada saya tentang rumor-rumor mengenai Jepang di twitter. Di antara twit-twit tersebut ada yang benar, ada yang tidak, dan ada juga yang membuat saya pusing (karena apa? Untuk alasannya, silakan baca artikel-artikel selanjutnya ya, teman-teman!). Bagaimanapun juga, ternyata banyak rumor mengenai Jepang berkembang di Twitter, dan twit-twit tersebut relatif sering di-Retweet.

Namun sayangnya, hampir semua twit tersebut tidak disertai rujukan apa pun. Meskipun memang ada pembatasan jumlah karakter sebagai salah satu alasannya, tetapi sepertinya para admin akun twitter seperti itu sama sekali tidak berniat membuktikan rumor-rumor yang sudah mereka twit selama ini (karena itu saya menyebutnya “rumor”). Jadi, wajar saja kalau teman-teman merasa bingung ketika melihat twit-twit tersebut: “apakah benar twit ini?”

Nah, untuk teman-teman yang merasa bingung, saya akan menjelaskan tentang rumor-rumor tersebut! Berikut ini beberapa contoh twit mengenai Jepang di twitter. Menerut teman-teman, apakah benar twit-twit di bawah ini?

Rumor-rumor mengenai Jepang di Twitter
[1] (198 RT / 17 Fav)
Tidak ada huruf "L" dlm pelafalan Bahasa Jepang, Bahasa Jepang mengganti pelafalan menjadi "R" utk kata-2 serapan yg mengandung huruf "L". -->Benar?

[2] (204 RT / 10 Fav)
Untuk menghentikan fenomena bunuh diri di Jepang, maka setiap keluarga yang anggotanya mati bunuh diri, dikenakan denda sebesar 100 juta Yen.-->Benar?

[3] (216 RT / 7 Fav)
Di Jepang kuno, ada kontes publik diadakan untuk mendengar siapa yang bisa kentut paling keras dan paling lama, itulah juaranya. -->Benar?

[4] (256 RT / 13 Fav)
Di Jepang ada hari khusus tempe, di mana pada satu hari tersebut seluruh masyarakat wajib memakan tempe.

[5] (184 RT / 7 Fav)
Di Jepang ada kompetisi makan tinja, silahkan google sendiri, admin tidak berani lampirkan foto

Hmm... benar nggak, ya?

(Bersambung)

Selasa, 25 September 2012

Seven Things all Indonesian just Gotta Say…!?


Kemarin, saya menemukan sebuah artikel yang menarik melalui twit dari seorang teman. Artikel berjudul "Seven Things all Japanese just Gotta Say” itu membahas tentang pengalaman yang pernah dialami sendiri oleh seorang “orang asing” ketika dia berada di Jepang.

Menurutnya, ketika seorang “orang asing (yang memiliki penampilan tidak seperti orang Jepang)” bertemu dengan orang Jepang, ia akan mendengar percakapan yang sama, bahkan urutannya juga benar-benar sama dari orang yang ia temui. Maka, penulis artikel tersebut pun membuat sebuah “Checklist” berdasarkan pengalaman pribadinya. “Pokoknya, Anda dijamin akan mendengar 7 kalimat berikut seperti mesin jam, biasanya dalam bahasa Jepang, kecuali untuk no.1”, katanya.

Selasa, 11 September 2012

Kumpulan Foto Festival di Jepang

Pada tanggal 2 September yang lalu, saya pergi ke sebuah festival (matsuri) di dekat tempat tinggal saya. Walaupun skalanya tidak begitu besar, warga kota dengan senang hati menunggu festival tersebut diselenggarakan setiap tahunnya, karena ada banyak acara tradisional dan sekitar 300 kios* yang berjajar di sepanjang jalan.

*Di festival besar di Jepang, biasanya lebih dari 1000 kios yang berjajar.


Kuil Shinto di tempat tinggal saya

Sejak dulu, festival di Jepang identik dengan agama Shinto, agama rakyat (folk religion), atau agama Budha. Ada berbagai macam alasan mengapa sebuah festival diselenggarakan, sebagai contoh, festival di tempat saya diselenggarakan oleh kuil Shinto untuk mendoakan panen yang berlimpah setiap tahun. Selama festival berlangsung, banyak pengunjung yang berziarah ke kuil dalam foto di atas.

Saisen-bako (Kotak Sumbangan), dan penjelasan cara tata berdoa menurut Shinto

Para pengunjung memberikan sumbangan yang kecil pada kotak ini terlebih dahulu, lalu berdoa dengan mengikuti tata cara berdoa. Tata caranya sebagai berikut: 1. Membungkuk dua kali, 2. Menepuk tangan dua kali, 3. Berdoa, 4. Membungkuk satu kali (Lihat: Foto kanan di atas).

Saya sendiri, walaupun dalam keseharian tidak sering datang berdoa ke kuil Shinto, biasanya kalau festival seperti ini diadakan, terlebih dahulu saya berdoa di kuil Shinto, kemudian menikmati suasana acara yang menyenangkan itu. Untuk lebih jelasnya, berikut ini foto-foto yang saya ambil di festival tersebut.

Minggu, 12 Agustus 2012

Kenangan Panjat Pinang di Yogyakarta


“Eh Taka, mau ikut Panjat Pinang nggak?” seorang tutor tiba-tiba bertanya kepada saya. “Wah, apa sih Panjat Pinang tuh?”. “Panjat Pinang tuh… lomba yang asyik banget deh pokoknya hehehe” jawab dia sambil tertawa. “Ayo Taka, ikut aja yuk!”. “I.. iya.. oke!”

6 tahun yang lalu, saya yang saat itu sudah lulus dalam sebuah program pembelajaran di Indonesia sedang mengikuti orientasi di Yogyakarta (kalau tidak salah, tempatnya PPPG Matematika). Karena orientasi tersebut dimulai sejak awal bulan Agustus, pada tanggal 17 bulan tersebut, saya dan para peserta lainnya berkunjung ke sebuah desa di dekat tempat orientasi untuk merayakan HUT RI.

Banyak perlombaan hari Kemerdekaan yang dilakukan di sana dan kami pun cukup menikmati suasana tersebut. Ketika mendekati akhir perayaan, beberapa peserta dari program tersebut tiba-tiba diajak untuk berpartisipasi dalam Panjat Pinang. Memang kami semua sama sekali tidak tahu apa itu Panjat Pinang, tetapi mungkin karena penasaran, kami langsung menjawab “Iya!”.


Ketika kami pindah ke tempat perlombaan, di tengah sawah yang penuh lumpur ada sebatang pohon pinang yang setinggi 10 meter dan dilumuri oli. Dengan disaksikan penonton yang memenuhi lapangan desa, kami menghadapi perlombaan yang baru pertama kami alami sejak lahir.

Senin, 06 Agustus 2012

Sekali Lagi tentang Terjemahan “Selamat Berpuasa” ke dalam Bahasa Jepang

Bagaimana menerjemahkan ucapan “selamat berpuasa” ke dalam bahasa Jepang? Pada artikel sebelumnya, saya sedikit menyinggung tentang hal ini dan sebagai salah satu jawabannya saya memperkenalkan sebuah terjemahan, yaitu “Danjiki Omedetou” (“Danjiki” = puasa, “Omedetou” = selamat)”. Terjemahan harfiah ini, meskipun terasa agak aneh bagi orang Jepang, tetapi saat itu saya rasa cukup dapat digunakan diantara teman-teman Indonesia yang bisa berbahasa Jepang.

Namun, kemarin saya menerima sebuah komentar yang menarik terkait dengan soal ini. Menurutnya, terjemahan “Danjiki Omedetou” itu sepertinya tidak sesuai dengan maksud ucapan “selamat berpuasa”. Mengapa? Berikut kutipan dari komentar tersebut:

Rabu, 25 Juli 2012

“Danjiki” – Istilah Puasa bagi Orang Jepang


Sudah 4 hari berlalu sejak mulai puasa di Indonesia. Walau saya sendiri bukan orang muslim, tetapi karena ada teman-teman yang beragama Islam, setiap tahun saya cukup memperhatikan datangnya bulan Ramadhan. Saat memasuki bulan suci ini, masyarakat biasanya saling mengucapkan ucapan selamat khusus untuk bulan puasa seperti “selamat berpuasa”.

Mungkin karena itulah, selama beberapa hari ini ada beberapa teman Indonesia yang bertanya kepada saya: “‘selamat berpuasa’ itu bahasa Jepangnya apa?”. Sejujurnya, pertanyaan tersebut agak sulit untuk dijawab. Memang kalimat “selamat berpuasa” sendiri terdiri dari kata-kata yang sangat sederhana, maka secara harfiah mudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang: “Danjiki Omedetou (“Danjiki”=puasa, “Omedetou”=selamat)”. Namun, bagi kebanyakan orang Jepang terjemahan harfiah ini mungkin terasa agak aneh, meskipun tidak ada masalah apa pun dari segi tata bahasa.

Sabtu, 21 Juli 2012

Ujian Pengetahuan mengenai Iwan Fals


Dipersembahkan untuk semua penggemar Bang Iwan Fals. Hanya satu orang saja yang kita idolakan di dunia ini. Seorang “legenda hidup” di Indonesia, yaitu Bang Iwan Fals! Untuk kawan-kawan yang mencintai sang idola kita, saya mencoba untuk membuat Ujian Pengetahuan mengenai Iwan Fals (UPIF).

UPIF yang terdiri dari 10 pertanyaan ini adalah satu-satunya ujian yang menilai pengetahuan mengenai Iwan Fals di seluruh dunia. Tidak ada persyaratan khusus untuk mengikuti ujian ini, cukup Anda adalah pecinta Iwan Fals. Biaya ujiannya GRATIS. Kemudian, bagi peserta yang lulus dengan nilai sempurna akan diberikan gelar “Mata Dewa” oleh penyelenggara. Baiklah kawan, selamat menikmati UPIF!

Rabu, 18 Juli 2012

Panggil Kamu “Apa” atau Panggil Kamu “Siapa”?

Sekitar 2 bulan yang lalu, saya pertama kali membuat akun Twitter. Walau awalnya hanya untuk mengisi waktu luang saja, tetapi ternyata komunikasi lewat twitter ini cukup menyenangkan dan sepertinya cocok dengan saya. Karena biasanya berkicau dalam bahasa Indonesia, selama ini saya bisa berkenalan dengan teman-teman baru dari Indonesia melalui twitter (asyik!).

Namun bagi saya, ada sedikit masalah ketika berbalas-balasan mention di twitter. Karena di Twitter, penggunanya seringkali terlalu kreatif memilih ID/username-nya, makanya saya suka bingung harus memanggil apa**. Dalam komunikasi di dunia maya, memang tidak perlu menggunakan nama asli. Kalau mereka mau menggunakan nama yang “kreatif”, saya sendiri tidak berniat sengaja menanyakan nama asli mereka walau saya bingung harus memanggil apa. Di saat yang seperti itu, saya biasanya langsung menanyakan nama panggilannya: “o ya aku panggil kamu apa ya?".

Minggu, 24 Juni 2012

Kenangan di Makam Bung Karno


Saat memasuki bulan Juni, ada seorang tokoh yang terbayang di benak saya: Ir. Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Proklamator kemerdekaan yang akrab disapa dengan “Bung Karno” ini lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta pada 21 Juni 1970. Pada bulan Juni ini, kabarnya, sejumlah kegiatan dilakukan di Indonesia dalam rangka memperingati 111 tahun hari lahir Bung Karno.

Bagi saya yang orang jepang, awalnya Bung Karno bukanlah tokoh yang membuat saya merasa “sesuatu”. Namun, selama setahun saya berada dan belajar di Indonesia, pikiran saya yang seperti itu ternyata benar-benar berubah. Salah satu alasannya adalah sebuah pengalaman pribadi ketika berkunjung ke makam Bung Karno.

Sabtu, 02 Juni 2012

Ujian Pengetahuan mengenai Indonesia di Jepang


Masih ingatkah teman-teman dengan Ujian Kemampuan Berbahasa Indonesia (UKBI) di Jepang? UKBI yang pernah diperkenalkan di artikel blog ini adalah satu-satunya ujian yang menilai kemampuan berbahasa Indonesia di Jepang, yang diselenggarakan setahun dua kali sejak tahun 1992. Jumlah peserta setiap tahunnya terus meningkat. Sampai saat ini, sudah lebih dari 17.000 orang yang mengikuti ujian tersebut. Sepertinya UKBI mulai dikenal sebagai salah satu “pintu masuk” untuk mengenal Indonesia.

Namun, ujian semacam ini bukanlah hanya UKBI saja. Akhir-akhir ini pun, sebuah ujian yang menarik diselenggarakan di Jepang. Ujian Pengetahuan mengenai Indonesia (UPI)*, itulah nama ujian tersebut.

Rabu, 16 Mei 2012

Terjemahan Lagu Jepang (4): Rimi Natsukawa – Nada Sousou (Derai Air Mata)


Mengapa lagu “Nada Sousou (Derai Air Mata)” begitu dicintai oleh masyarakat Jepang? Lirik, melodi, suara penyanyi, ataupun Okinawa? Memang alasannya tidak jelas, tetapi selama lebih dari 10 tahun sejak dirilis, Nada Sousou selalu menyentuh hati kami, orang Jepang.

Nada Sousou, awalnya, diciptakan oleh Ryoko Moriyama (lirik) dan Begin (grup band akustik asal Okinawa, musik). Ryoko Moriyama pernah memasukkan lagu tersebut ke dalam albumnya pada tahun 1998, dan Begin pun meliris lagu yang sama sebagai lagu single pada tahun 2000. Namun sayangnya, versi mereka tidak mendapat perhatian besar. Nada Sousou mulai dikenal setelah Rimi Natsukawa, seorang penyanyi yang berasal dari Okinawa, mendaur ulang lagu tersebut pada tahun 2001.

Nada Sousou yang dibawankan oleh Rimi Natsukawa itu ternyata menjadi hit selama 3 tahun lamanya. Sampai pada saat ini, penjualan lagu tersebut sudah mencapai 1,2 juta kopi, dan kurang lebih 30 musisi Jepang dan musisi dari berbagai negara lain mendaur ulang Nada Sousou ini. Pada tahun 2006 pun, dirilis sebuah film berjudul “Nada Sousou” yang terinspirasi dari lagu tersebut. Bagi Rimi Natsukawa yang saat itu sama sekali tidak dikenal sebagai penyanyi, pertemuan dengan lagu Nada Sousou itu merupakan titik balik yang paling besar sepanjang karirnya.

“Adanya saya sekarang ini, berkat Nada Sousou. Bagi saya lagu ini sangat istimewa, sampai saya merasa jika tidak bertemu dengan lagu ini mungkin saya yang sekarang ini tidak ada,” tutur Natsukawa.

Karena Nada Sousou yang menjadi hit besar, saat ini Rimi Natsukawa dianggap sebagai penyanyi yang cukup populer di Jepang. Dia pernah mengatakan tentang dirinya sendiri dalam sebuah wawancara:

"Saya sendiri sangat suka menyanyi, jadi kalaupun ada yang hanya mendengarkan saya menyanyi saja saya sudah cukup senang, namun saya menjadi sangat senang ketika konser ada yang mengatakan " terima kasih, saya menjadi bersemangat (karena mendengar lagu anda)". Saya harap lagu saya dapat menjadi obat hati, penghibur hati , dan sumber semangat bagi sebanyak mungkin orang."

Seperti yang ditulis di awal artikel, memang tak jelas alasannya mengapa Nada Sousou selama ini begitu dicintai oleh masyarakat Jepang. Namun, bukankah perasaan Rimi Natsukawa yang murni dan tulus sebagai penyanyi, seperti yang ditunjukkan pada wawancara di atas, yang menjadi salah satu alasannya?

Berikut ini adalah lagu "Nada Sousou" dan terjemahan lirik lagunya:

Jumat, 04 Mei 2012

Sekali Lagi tentang Penggunaan Istilah 'Ronin' di Indonesia


Apakah benar istilah ‘Ronin' mulai masuk ke Indonesia? Pada artikel sebelumnya, saya mencoba untuk memperkenalkan istilah bahasa Jepang tersebut, karena terinspirasi dari sebuah artikel dalam bahasa Jepang, yang berisi “(istilah 'Ronin') mulai digunakan oleh beberapa tempat bimbingan belajar di Indonesia, misalnya Nurul Fikri”. Karena artikel dalam bahasa Jepang itu ditulis pada bulan April lalu, saya kira ‘Ronin’ sudah lumayan banyak digunakan di Indonesia sebagai kata serapan dari bahasa Jepang. Namun ternyata, pengertian saya ini mungkin salah, setidaknya ada kesan agak berlebihan.

Kamis, 26 April 2012

Ronin - Istilah Jepang yang Masuk Indonesia...!?


Tsunami, sakura, karaoke dan lain-lain. Selama ini, beberapa istilah bahasa Jepang sudah masuk ke Indonesia, bahkan sebagian dari istilah-istilah tersebut tampak sudah mengakar kuat di masyarakat. Akhir-akhir ini pun, kabarnya, sebuah istilah baru ditambahkan ke dalam daftarnya. Menurut sebuah artikel dalam bahasa Jepang (*), istilah Ronin mulai digunakan di beberapa tempat bimbingan belajar di Indonesia, misalnya Nurul Fikri.

Minggu, 08 April 2012

Iwan Fals dan Soal PLTN (2) – Makna dan Maksud Lagu Proyek 13

Proyek 13 adalah salah satu lagu milik Iwan Fals dari album Cikal yang dikeluarkan pada tahun 1991. Menurut keterangan dari Iwan Fals, judul Proyek 13 mengandung arti “proyek bawa sial” karena angka 13 (tiga belas) terkadang dianggap “unlucky” di Indonesia. Seperti yang ditunjukkan oleh frasa “bawa sial” tersebut, Iwan Fals menggambarkan kekhawatiran yang kuat terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dalam lagu Proyek 13.


Meskipun kurang paham tentang radiasi
Meskipun kurang paham tentang uranium
Meskipun kurang paham tentang plutonium
Ku tahu radioaktif panjang usia

Aku tak tahu sampahnya ada dimana
Aku tak tahu pula cara menyimpannya
Aku tak yakin tentang pengamanannya
Karena kebocoran pun ada disana

Sama sekali ku tak anti teknologi
Tapi aku lebih percaya pada hati
Aku tahu listrik penting buat industri
Tapi industri jangan ancam masa depan

Informasi tentang ini harus diberikan
Bahaya dunia maju harus disingkirkan
Rasa gengsi tak perlu diteruskan
Pembangunan PLTN harap hentikan

Aku lebih suka tenaga matahari
Aku lebih suka tenaga panas bumi
Aku lebih suka dengan tenaga angin
Aku lebih suka tenaga arus laut

(Proyek 13)

Proyek 13 bukanlah lagu yang mengkritik PLTN dari sudut pandang keahlian. Seperti yang dinyanyikan: “meskipun kurang paham tentang radiasi”, atau “aku tak tahu sampahnya ada di mana”, Iwan Fals sendiri mengakui bahwa ia kurang paham sebenarnya apa itu PLTN. Namun, dengan menggunakan lirik lagu yang mengingatkan tragedi Chernobyl pada tahun 1986, dia memperingatkan keselamatan PLTN yang sangat berisiko.

“Yang saya tahu hanyalah efek radiasi nuklir akan terus tersisa untuk waktu yang lama. PLTN sendiri mungkin hal yang baik bagi kehidupan manusia, tapi risikonya terlalu besar,” tutur Iwan dalam sebuah wawancara.

Dalam lagu Proyek 13, bukan berarti Iwan Fals menolak teknologi, bahkan dia mengakui pula bahwa listrik adalah kebutuhan industri. Namun, dengan mengisyaratkan adanya energi alternatif seperti tenaga matahari, tenaga panas bumi, tenaga arus laut, dan tenaga angin, dia mengimbau untuk menghindari risiko yang begitu besar terhadap keselamatan PLTN. Kekhawatirannya yang diceritakan dalam Proyek 13 ditujukan hanya ke satu hal, yaitu keselamatan PLTN.

Iwan Fals yang menentang keras PLTN yang dapat membahayakan manusia. Sudut pandangnya tak berubah sama sekali sejak lagu Proyek 13 dirilis pada tahun 1991. Dan, salah satu inspirasi Proyek 13 ini adalah rencana pembangunan PLTN di kabupaten Jepara-Jawa Tengah.


Bersambung ke Iwan Fals dan Soal PLTN (3) – Jepara dan Fukushima: “Kalau sampai PLTN berdiri, aku akan berhenti main musik”

Kamis, 29 Maret 2012

Iwan Fals dan Soal PLTN (1) - Konser Pertama di Tokyo

(http://www.batan.go.id/pdin/index.php?article=30)
“Saya kurang paham tentang PLTN. Yang saya tahu hanya efek radiasi nuklir akan terus tersisa untuk waktu yang lama. PLTN sendiri mungkin hal yang baik bagi kehidupan manusia, tetapi risikonya terlalu besar. Daripada melakukan proyek yang seperti itu dengan risiko yang begitu besar, lebih baik berhenti saja” (Iwan Fals, 1995 di Jepang) [*]

[*] Komentar Iwan Fals ini diterjemahkan dari sebuah artikel di majalah musik Jepang.

Konser Pertama di Tokyo – Pesan dari Iwan Fals

Pada 8 April 1995, Iwan Fals melakukan konser tunggal di sebuah klub musik di Tokyo, ibu kota Jepang. Bagi Iwan, yang pada tahun 1994, mengikuti sebuah acara musik internasional di Yamagata sebagai tamu kejutan, konser ini adalah pertunjukannya yang kedua di Jepang, sekaligus konser resmi pertama di Tokyo.

Dalam konser tersebut, Iwan Fals membawakan 6 lagu yang kebanyakan dirilis pada tahun 1980-an, dengan gitar akustik dan harmonika. Menurut berita saat itu, sambutan penontonnya “terbilang lumayan”. Selain orang Indonesia, para penggemar dari Jepang juga datang untuk menyaksikan Iwan Fals. Berikut daftar lagu yang dibawakan oleh Iwan Fals pada konser tersebut:

1. Hijau, 2. Tak Biru Lagi Lautku, 3. Berandal Malam Dibangku Terminal, 4. Proyek 13, 5. Ada Lagi Yang Mati, 6. Lonteku.

Jika melihat daftar lagu di atas, tampak bahwa lagu-lagu yang dipilih tidak begitu dikenal secara luas, tetapi memiliki pesan-pesan yang kuat, terkait dengan isu-isu lingkungan, pembangunan, realitas kehidupan manusia, dll. Kabarnya, di atas panggung, Iwan Fals jarang buka mulut kecuali saat bernyanyi. Mungkin dia mencoba untuk menyampaikan isi hatinya kepada penonton di Jepang melalui lagu-lagu tersebut.

"Orang Jepang juga manusia, yang bisa mendengar musik lewat hati. Saya pikir, lagu-lagu saya cocok didengar tidak hanya lewat telinga, melainkan juga dengan hati”, kata Iwan.

Lagu yang cocok didengar dengan hati. Dalam konser pertama di Tokyo, lagu yang dipilih sebagai salah satu pesan dari Iwan Fals adalah “Proyek 13”.

Bersambung ke “Makna dan Maksud Lagu Proyek 13”

Kamis, 22 Maret 2012

Lagu Mothra - Lagu Bahasa Indonesia Terpopuler di Jepang...!?


Apakah ada lagu berbahasa Indonesia yang terkenal di Jepang? Jawabannya tentu saja, Ya! Di Jepang pun, ada lagu hit yang dinyanyikan dalam bahasa Indonesia seperti lagu "Kokoro no Tomo" di Indonesia. “Mosura no Uta (Lagu Mothra)”, inilah judul lagunya.

Lagu Mothra dirilis pada tahun 1961 sebagai musik tema film “Mothra”, salah satu film fiksi sains yang merepresentasikan Jepang. Seperti yang ditunjukkan dalam foto dan video di atas, Mothra adalah monster fiktif, yang berbentuk ngengat* dan yang dianggap “dewa pelindung” bagi masyarakat di sebuah pulau kecil yang terletak di Lautan Teduh Selatan. Dalam film, Lagu Mothra digunakan sebagai ritual untuk memanggil Mothra.

*Kata Mothra sendiri, asal usulnya datang dari kedua kata bahasa Inggris “moth” dan “mother”, maka mempunyai arti “induk ngengat”.

Senin, 12 Maret 2012

Harapan Tak Boleh Mati - Setahun Setelah Gempa dan Tsunami di Jepang



Doa sedih, lagu sedih, puisi sedih
Menghiasi televisi, koran, dan hari-hari kami
Warnanya biru lebam, kehitam-hitaman 
Baunya busuk merogoh sukma siapa saja

Sepenggal lirik lagu milik Iwan Fals di atas mungkin belum banyak yang mengenalnya. Lagu berjudul “Harapan Tak Boleh Mati” ini dibuat, ketika bencana tsunami meluluhlantakkan Aceh, 26 Desember 2004 silam. Iwan Fals yang saat itu turut merasakan kepedihan akibat bencana alam di Aceh, menceritakannya dalam petikan lirik lagu sebagai berikut:

Selasa, 21 Februari 2012

Festival Salju Sapporo 2012 – Festival Musim Dingin Terbesar di Jepang


Pada awal Februari ini, sebuah festival musim dingin telah digelar di kota Sapporo*, Jepang. Di festival bertajuk "Festival Salju Sapporo (Sapporo Yuki Matsuri)" ini, ada banyak patung salju dan pahatan es yang mewarnai berbagai tempat di kota Sapporo, dan memukau mata para pengunjung.

*Sapporo adalah ibu kota Prefektur Hokkaido dan merupakan kota terbesar ke-4 di Jepang (jumlah penduduknya sekitar 1.9 juta orang). Hokkaido, pulau yang terletak di paling utara Jepang ini dikenal sebagai salah satu daerah bersalju tebal.



Festival Salju Sapporo adalah salah satu festival musim dingin terbesar di Jepang, yang diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 1950. Beberapa tahun terakhir, lebih dari 2 juta wisatawan dari dalam dan luar negeri mengunjungi Sapporo untuk menyaksikan festival ini. Selama festival ini berlangsung, lebih dari 200 patung salju dan pahatan es ditampilkan di kota Sapporo. Sebagai bagian dari acara tersebut, diadakan pula Kontes Patung Salju Internasional.

Selasa, 14 Februari 2012

Hari Valentine ala Jepang


Hari ini hari Valentine. Hari yang juga disebut sebagai hari Kasih Sayang ini, di Indonesia yang kebanyakan masyarakatnya beragama Islam, dianggap tidak terlalu penting*. Namun di Jepang, hari Valentine sering menarik perhatian masyarakat dari anak sampai dewasa.

*Mengenai hal ini, salah satu teman saya berkomentar bahwa, "di Indonesia pun sepertinya giri choko dan honmei sudah mulai populer... dan beberapa toko di sini juga sudah banyak yang menggunakan tema hari kasih sayang di bulan February ini...". Hmmm... sebenarnya bagaimana ya hari Valentine di Indonesia?

Minggu, 05 Februari 2012

Terjemahan Lagu Jepang (3): L'Arc~en~Ciel – Honey


Akhirnya L'Arc~en~Ciel akan datang ke Indonesia. Grup band cadas asal Jepang ini dipastikan akan mengadakan konser di Indonesia pada 2 Mei 2012 mendatang. Mereka yang akrab disapa dengan "Raruku*" di Jepang, merencanakan tur konser bertajuk "L'Arc~en~Ciel 20th Anniversary World Tour" di 10 kota di Asia, Eropa dan AS. Indonesia dipilih sebagai salah satu tempat tur konser tersebut untuk daerah Asia selain China, Thailand, Taiwan, Singapura dan Korea Selatan.

*Di Jepang, nama L'Arc~en~Ciel biasanya disingkat sebagai "Raruku", bukan "Laruku" karena tidak ada pelafalan "L" dalam bahasa Jepang.

L'Arc~en~Ciel yang beranggotakan Hyde (vokalis), Ken (gitaris), Tetsuya (bassis) dan Yukihiro (drummer) ini dibentuk pada 1991. Telah 20 tahun lamanya, mereka berkiprah di dunia musik sebagai salah satu band rock terpopuler di Jepang. Bahkan akhir-akhir ini, aktivitas musik mereka tidak hanya dilakukan di Jepang, tetapi juga meluas ke seluruh dunia. Di Indonesia pun, setahu saya, nama band L'Arc~en~Ciel yang berarti "pelangi" dalam bahasa Perancis itu sudah cukup terkenal di antara para pecinta musik Jepang.

*Untuk informasi lebih lengkap, silakan baca artikel ini: http://www.pikiran-rakyat.com/node/174542

Dalam artikel kali ini, saya akan memperkenalkan lagu "Honey" yang dirilis pada tahun 1998 sebagai lagu single* ke-10 mereka, dan mencoba menerjemahkan liriknya ke dalam bahasa Indonesia.

*Lagu Single berarti lagu yang dipromosikan melalui media, dan kata ini digunakan terhadap berbagai format seperti Piringan Hitam, CD atau file digital yang bisa diunduh dari internet. Di Jepang, lagu Single biasanya dianggap lebih penting karena beberapa lagu Single dirilis terlebih dahulu, dan setelah itu, album berisi lagu-lagu single tersebut baru dibuat.

Lagu Honey adalah lagu terlaris sepanjang karir mereka. Sampai pada saat ini, lagu ini telah terjual lebih dari 1.2 juta kopi. Di Jepang, lagu ini cukup terkenal tidak hanya bagi para penggemarnya, tetapi juga bagi kalangan yang tidak begitu mengenal L'Arc~en~Ciel. Jika ditanya mengenai salah satu lagu apa yang mewakili mereka, kemungkinan banyak orang Jepang akan memilih lagu Honey ini .

Selanjutnya, mari kita dengar lagu Honey. Mungkin ada yang merasa bingung saat membaca lirik lagu tersebut, tetapi tak perlu khawatir kawan, karena saya sendiri kurang mengerti makna lirik lagu yang ingin disampaikan oleh penciptanya (hahaha…:P). Namun bagaimanapun juga, aksi panggung mereka memang sangat luar biasa. Kita nikmati dulu yuk!

Konser L'Arc~en~Ciel pada tahun 2004
(Mudah-mudahan lagu Honey ini akan dinyanyikan pada konser di Indonesia:)


L'Arc~en~Ciel - HONEY

ずっと眺めていた (Zutto nagamete ita)
遠く幼い頃から (Tooku osanai koro kara)
今も色褪せたその景色は (Ima mo iroaseta sono keshiki wa)
真白な壁に飾ってある (Masshiro na kabe ni kazatte aru)

Telah lama aku memandangnya
Dari sejak saat aku kecil
Pemandangan yang telah pudar itu
Masih menghiasi dinding putih

Reff:
かわいた風をからませ (Kawaita kaze o karamase)
あなたを連れてくのさ (Anata o tsureteku no sa)
honey so sweet 限りない夢を (Kagirinai yume o)
この両手につかんで (Kono ryoute ni tsukande)

Dengan diselimuti angin yang kering
Aku akan membawakanmu
Honey so sweet, mimpi yang tak terbatas
Ku pegang dengan dua tangan ini

転がってゆく道で (Korogatteiku michi de)
少しイカレタだけさ (Sukoshi ikareta dake sa)
深い痛みはとれないけど (Fukai kanashimi wa torenai kedo)
そんな哀しい目をしないで (Sonna kanashii me o shinaide)

Di jalan yang panjang berliku
Aku hanya sedikit menjadi “miring”
Meskipun luka yang dalam itu takkan hilang
Namun jangan lihat ku dengan mata yang begitu sedih

かわいた風をからませ (Kawaita kaze o karamase)
あなたを連れてくのさ (Anata o tsureteku no sa)
honey so sweet 信じてほしい (shinjite hoshii)
この世界が嘘でも (Kono sekai ga uso demo)

Dengan diselimuti angin yang kering
Aku akan membawakanmu
Honey so sweet, percayalah padaku
Meskipun dunia ini adalah kebohongan

I want to fly,waitin for sunrise...

いつでも いつでも (Itsudemo itsudemo)
甘い 甘い 笑顔にとけていたい (Amai amai egao ni tokete itai)

Selalu, selalu,
Aku ingin senyuman manismu meluluhkan hatiku

運命が僕をつかんで (Unmei ga boku o tsukande)
あたりはかすんでくけど (Atari wa kasundeku kedo)
ふさがないで 聴こえるだろう (Fusaganai de kikoeru darou)
あの場所が呼んでる (Ano basho ga yonderu)

Tangan nasib memegang ku
Semakin tak jelas arahnya
Namun jangan tutup telingamu, mungkin kamu bisa mendengarkannya
“Tempat itu” memanggil

Kembali ke Reff:

I want to fly,waitin'for sunrise...
I want to fly,waitin'for sunrise...

Sumber foto: http://rajakarcis.com.

Senin, 09 Januari 2012

Ujian Kemampuan Berbahasa Indonesia di Jepang


Pada 13 Januari ini, sebuah ujian akan diselenggarakan di berbagai tempat di Jepang (Tokyo, Osaka, Nagoya, Kyusyu) dan Indonesia (Jakarta, Bali). Nama ujiannya adalah Ujian Kemampuan Berbahasa Indonesia (UKBI).

Seperti Ujian Kemampuan Berbahasa Jepang (JLPT) di Indonesia, di Jepang juga diselenggarakan ujian semacam itu walaupun skalanya tidak sebesar itu. Di Jepang, terkait dengan ujian bahasa-bahasa yang ada di Asia Tenggara, selain ujian UKBI, hanya ada Ujian Kemampuan Bahasa Thailand yang dilaksanakan sejak tahun 1994.

Selasa, 03 Januari 2012

Cara Melamar Gadis Ala Jepang!? - "Aku Ingin Makan Sup Miso yang Kau Buat Setiap Pagi"


Menurut teman-teman, apa maksud kalimat bahasa Jepang ini, "君の作った味噌汁を毎朝飲みたい (Kimi no tsukutta misoshiru o maiasa nomitai)" ?

Pada artikel sebelumnya saya sedikit menyinggung tentang masakan Sup Miso dan menulis begini: "…di Wikipedia Indonesia sudah dimuat artikel yang lumayan panjang mengenai sup miso. Sejauh yang saya baca, penjelasannya sudah cukup teliti dan tepat, sehingga saya merasa tidak perlu menambahkan penjelasan lagi di blog ini". Oleh karena itu, sebaiknya teman-teman membaca artikelnya dulu jika tertarik dengan sup miso. Saya berpikir begitu saat itu.

Pengikut