Jumat, 04 Mei 2012

Sekali Lagi tentang Penggunaan Istilah 'Ronin' di Indonesia


Apakah benar istilah ‘Ronin' mulai masuk ke Indonesia? Pada artikel sebelumnya, saya mencoba untuk memperkenalkan istilah bahasa Jepang tersebut, karena terinspirasi dari sebuah artikel dalam bahasa Jepang, yang berisi “(istilah 'Ronin') mulai digunakan oleh beberapa tempat bimbingan belajar di Indonesia, misalnya Nurul Fikri”. Karena artikel dalam bahasa Jepang itu ditulis pada bulan April lalu, saya kira ‘Ronin’ sudah lumayan banyak digunakan di Indonesia sebagai kata serapan dari bahasa Jepang. Namun ternyata, pengertian saya ini mungkin salah, setidaknya ada kesan agak berlebihan.


Mengapa pikiran saya berubah? Hal ini karena komentar dari teman-teman. Saya sangat beruntung bisa menerima banyak komentar di artikel sebelumnya. Setelah membaca komentar-komentar tersebut, saya baru sadar bahwa sepertinya ‘Ronin’ hanya digunakan di Nurul Fikri (NF) saja. Berikut kutipan dari salah satu komentar terkait dengan hal ini:
Istilah 'Ronin' di bimbingan belajar NF sudah ada sejak belasan tahun yang lalu. Program 'Ronin' ini memang ditujukan kepada para lulusan SMA yang gagal pada Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) yang masih mau mengikuti ujian ini di tahun berikutnya. Istilah 'Ronin' ini memang diambil secara "mentah-mentah" dari bahasa Jepang supaya bimbingan belajar NF punya image yang berbeda dari bimbingan belajar lain sehingga lebih mudah diingat oleh para pasien (lulusan SMA).
Nah, menarik sekali pendapatnya. Menurutnya, NF menggunakan istilah ‘Ronin' supaya mereka bisa dibedakan dengan tempat-tempat bimbel lainnya. Lalu, dia melanjutkan lagi komentarnya: “Untuk bimbingan belajar lain, seperti BTA, GO, SSC, dan Primagama, kelas seperti Ronin di NF disebut sebagai kelas Alumni”. Selain ini, ada komentar dari beberapa teman yang pernah melihat istilah ‘Ronin’, tetapi mereka juga hanya melihat dari brosur NF saja.

Berdasarkan komentar-komentar tersebut, di Indonesia saat ini, sepertinya ‘Ronin’ hanya digunakan di NF saja, sehingga belum bisa dikatakan istilah ini mulai diserap ke dalam bahasa Indonesia. Mungkin pengertian yang seperti ini lebih tepat sebagai kesimpulan tentang penggunaan istilah ‘Ronin’ di Indonesia.


Ngomong-ngomong…

Artikel kali ini ditulis karena terinspirasi dari banyak komentar dari teman-teman. Saya sungguh banyak belajar dari komentar-komentar tersebut. Bagi saya yang saat ini tinggal di Jepang, terkadang agak sulit untuk mendapat informasi tentang kondisi Indonesia sekarang. Dengan berkomunikasi melalui komentar yang seperti itu, saya bisa mengetahui hal-hal yang dijelaskan dalam artikel kali ini. Terima kasih banyak, teman-teman. Kalau ada hal yang menarik dalam artikel saya, jangan sungkan, silakan berkomentar saja ya!:)


Artikel Terkait: Ronin - Istilah Jepang yang masuk Indonesia...!?

4 komentar:

  1. Taka-san, Ai juga Ronin kok. Karena telat mendaftar kuliah setahun. Haha :p
    Dulu kebetulan buletin sekolahku pernah membahas tentang Ronin, makanya jadi cukup populer waktu itu. Tapi sebenarnya memang tidak terlalu dikenal masyarakat, hanya kelompok tertentu saja. :)

    BalasHapus
  2. Annie Tjia,
    Wah jadi, seperti yang teman-teman lain bilang, istilah ronin itu masih belum mengakar kuat di Indonesia ya. Makasih banyak infonya:D

    BalasHapus
  3. duh terharu sekali, nama almameterku disebut-sebut :)) (SMAIT Nurul Fikri). walaupun bukan merujuk pada sekolahnya sih, tapi bimbelnya.. hehe.
    ngomong-ngomong, sebagai pengetahuan saja, Nurul Fikri ada sekolah dan ada bimbelnya, loh. kedua lembaga itu ada di bawah satu yayasan, Yayasan Nurul Fikri (lebih lanjut bisa dilihat di http://nurulfikri.sch.id/index.php/profil), jadi keduanya masih memiliki hubungan yang sangat erat.
    saya sebagai alumni SMA Nurul Fikri mengamini komentar Mbak Annie di atas, mungkin istilah ini memang hanya dikenal kelompok tertentu, ya kelompok2 di bawah Yayasan NF ini lah.
    sebelum membaca artikel ini, saya masih berpikir bahwa istilah "ronin" adalah istilah umum :)) saya sendiri baru mengenal istilah ini ketika saya SMP, dari kakak saya yg saat itu sedang berjuang masuk perguruan tinggi (di SMA yg sama dengan SMA saya, hehe) ketika saya SMA pun istilah itu masih umum di lingkungan saya
    yang jelas, istilah ini memang dibuat oleh kelompok tertentu. dan seiring berkembangnya kelompok tersebut, menurut saya istilah ini juga akan semakin luas dipakai, seperti yg terjadi pada saya, dari keluarga atau pun dari lingkungan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah terima kasih atas komentar^^ Sebenarnya, artikel kali ini ditulis karena saya membaca sebuah artikel dalam bahasa Jepang yang berbunyi “(istilah Ronin) mulai digunakan di sebagian dari bimbel-bimbel di Indonesia". Jadi, saya kira istilah ini sudah lumayan banyak dipakai di Indonesia, tapi ternyata tidak juga dan ada kesan agak berlebihan ya...^^; Sekali lagi terima kasih atas info yang sangat menariknya:D

      Hapus

Pengikut