Rabu, 25 Juli 2012

“Danjiki” – Istilah Puasa bagi Orang Jepang


Sudah 4 hari berlalu sejak mulai puasa di Indonesia. Walau saya sendiri bukan orang muslim, tetapi karena ada teman-teman yang beragama Islam, setiap tahun saya cukup memperhatikan datangnya bulan Ramadhan. Saat memasuki bulan suci ini, masyarakat biasanya saling mengucapkan ucapan selamat khusus untuk bulan puasa seperti “selamat berpuasa”.

Mungkin karena itulah, selama beberapa hari ini ada beberapa teman Indonesia yang bertanya kepada saya: “‘selamat berpuasa’ itu bahasa Jepangnya apa?”. Sejujurnya, pertanyaan tersebut agak sulit untuk dijawab. Memang kalimat “selamat berpuasa” sendiri terdiri dari kata-kata yang sangat sederhana, maka secara harfiah mudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang: “Danjiki Omedetou (“Danjiki”=puasa, “Omedetou”=selamat)”. Namun, bagi kebanyakan orang Jepang terjemahan harfiah ini mungkin terasa agak aneh, meskipun tidak ada masalah apa pun dari segi tata bahasa.

Sabtu, 21 Juli 2012

Ujian Pengetahuan mengenai Iwan Fals


Dipersembahkan untuk semua penggemar Bang Iwan Fals. Hanya satu orang saja yang kita idolakan di dunia ini. Seorang “legenda hidup” di Indonesia, yaitu Bang Iwan Fals! Untuk kawan-kawan yang mencintai sang idola kita, saya mencoba untuk membuat Ujian Pengetahuan mengenai Iwan Fals (UPIF).

UPIF yang terdiri dari 10 pertanyaan ini adalah satu-satunya ujian yang menilai pengetahuan mengenai Iwan Fals di seluruh dunia. Tidak ada persyaratan khusus untuk mengikuti ujian ini, cukup Anda adalah pecinta Iwan Fals. Biaya ujiannya GRATIS. Kemudian, bagi peserta yang lulus dengan nilai sempurna akan diberikan gelar “Mata Dewa” oleh penyelenggara. Baiklah kawan, selamat menikmati UPIF!

Rabu, 18 Juli 2012

Panggil Kamu “Apa” atau Panggil Kamu “Siapa”?

Sekitar 2 bulan yang lalu, saya pertama kali membuat akun Twitter. Walau awalnya hanya untuk mengisi waktu luang saja, tetapi ternyata komunikasi lewat twitter ini cukup menyenangkan dan sepertinya cocok dengan saya. Karena biasanya berkicau dalam bahasa Indonesia, selama ini saya bisa berkenalan dengan teman-teman baru dari Indonesia melalui twitter (asyik!).

Namun bagi saya, ada sedikit masalah ketika berbalas-balasan mention di twitter. Karena di Twitter, penggunanya seringkali terlalu kreatif memilih ID/username-nya, makanya saya suka bingung harus memanggil apa**. Dalam komunikasi di dunia maya, memang tidak perlu menggunakan nama asli. Kalau mereka mau menggunakan nama yang “kreatif”, saya sendiri tidak berniat sengaja menanyakan nama asli mereka walau saya bingung harus memanggil apa. Di saat yang seperti itu, saya biasanya langsung menanyakan nama panggilannya: “o ya aku panggil kamu apa ya?".

Pengikut