Jumat, 11 Januari 2013

Indonesia adalah Negara Besar Film Kekerasan…!? – Dampak Film “The Raid” di Jepang


“Indonesia mulai menjadi negara besar film kekerasan”. Komentar ini dilontarkan dalam sebuah acara TV Jepang yang memperkenalkan film “The Raid” tahun lalu*. “Entah mengapa, dalam film Indonesia ada banyak adegan kekerasan dan seksi. Sepertinya Indonesia mulai menjadi negara besar film kekerasan, sama seperti dengan Thailand dan Korsel,” kata seorang kritikus film dalam acara tersebut.

*Film “The Raid” diputar di bioskop Jepang mulai tanggal 27 Oktober 2012.

Acara TV Jepang yang memperkenalkan The Raid
Catatan : secara keseluruhan, pembawa acara dan tamu dari acara tersebut menilai tinggi “The Raid” sebagai film laga yang luar biasa dan cepat meraih popularitas di dunia.
Saat ngetwit mengenai komentar di atas, saya mendapat banyak reply dari teman-teman. Menurut mereka, film Indonesia lebih banyak bertema cinta dan horor. Bukan berarti film kekerasan seperti "The Raid" merepresentasikan dunia film Indonesia. Terlepas dari penilaian film "The Raid", saya juga setuju dengan reply dari teman-teman tersebut. Waktu berada di Indonesia, saya sendiri pernah melihat film horor dan romantis sering diputar di bioskop (selain itu, film komedi juga).

Namun masalahnya adalah, bagaimana membuktikannya pada orang yang tidak pernah tinggal di Indonesia? Memang kita bisa menjelaskan "komentar itu tidak benar" pada mereka berdasarkan pengalaman sendiri, namun sebaiknya kita mencari data dan referensi yang terpercaya, lalu merumuskan tulisan dengan menggunakan sumber-sumber tersebut.

Bagi saya, sumber-sumber seperti itu akan menjadi bahan artikel blog yang penting. Kalau ada yang punya informasi mengenai film Indonesia dan hal-hal yang saya bahas di atas, tolong beritahu saya ya! Terima kasih sebelumnya, teman-teman:D

Sumber Foto :
Poster Film "The Raid" dalam bahasa Jepang : http://www.cinematoday.jp/movie/T0012766

32 komentar:

  1. wah judulnya agak-agak berbau kontroversial neh hehehe

    emang sih di indonesia beberapa tahun belakangan bioskop-bioskopnya lebih banyak dihiasi film bergenre horor, (romantis ada tapi menurut saya tidak banyak yang bagus), tapi sebenernya film horor tersebut adalah film horor yang tidak "berbobot", lebih banyak menjual keseksian bintang film (wanita) tersebut daripada menjual "kengerian/ketakutan" yang seharusnya memang ditonjolkan di film bergenre horor atau seharusnya menjual "komedi" tetapi malah menjual "seks" (lagi).

    Di indonesia film-film horor komedi seks seperti ini sangat kontroversial karena mayoritas penduduknya beragama islam, saya tidak bermaksud SARA tapi seperti itulah kenyatannya dan saya sendiri juga tidak suka dengan film horor seperti itu.

    Untuk film yang mengandung banyak kekerasan seperti The Raid,setahu saya kemarin itu tidak ada yang "protes", kenapa begitu? menurut saya karena di film ini tidak ada hal yang menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan) dan mempertontonkan seks,
    dan juga karena kekerasan itu disebabkan oleh gerakan-gerakan beladiri SILAT, yang mana dapat membuat SILAT lebih dikenal oleh masyarakat dunia lewat film ini, saya rasa kekerasan di film the raid masih dalam batas kewajaran, tidak seperti film SAW, HOSTEL, TEXAS CHAINSAW, etc.

    Oia untuk sumber-sumbernya saya tidak bisa kasih tau, bukannya nggak bisa, tapi males nyarinya hehehe, gomen >,<"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah terima kasih atas kometar yang menariknya^^ Penjelasannya sangat masuk akal, terutama unsur silat dari film “The Raid” itu. Sebenarnya dalam acara TV Jepang yang saya perkenalkan di atas juga pembawa acaranya memperkenalkan silat sebagai “seni bela diri yang terhebat di dunia”. Terlepas dari validitasnya, seperti yang Pitung bilang, film itu “dapat membuat SILAT lebih dikenal oleh masyarakat dunia”. Mungkin dari itu, akan ada yang tertarik pada Indonesia. Seharusnya saya perlu menyinggung tentang hal itu dalam artikel kali ini…^^; Sekali lagi, terima kasih!:D

      Oiya untuk judul artikel kali ini, maaf kalau agak berlebihan (atau memberi kesan yang tidak enak). Dalam artikel kali ini, saya sama sekali tidak berniat mengkritik isi film “The Raid”, hanya saja saya ingin bertanya tentang validitas komentar “Indonesia mulai menjadi negara besar film kekerasan” pada teman-teman. Benar maupun tidak benar, kalau bisa, saya ingin membuktikannya dengan menggunakan sumber-sumber yang terpercaya (untuk menulis artikel blog baru hehehe).

      Hapus
  2. sebenarnya banyak film-film Indonesia yg tidak bergenre kekerasan,,salah satu film romance Indonesia yang terkenal adalah Ada Apa dengan Cinta atau biasa yang disebut dengan AADC,,selain itu ada juga film tentang perjuangan anak daerah untuk mencapai cita-citany seperti trilogi laskar pelangi, sang pemimpi, dan maryamah karpov-untuk maryamah karpov belum di buat filmny- yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata, selain itu ada pula film Ayat-ayat Cinta maupun Ketika Cinta Bertasbih yang juga diangkat dari sebuah novel, karangan Habiburahman El-Shirazy. Selain itu ada juga film Indonesia yang berjudul Surat Kecil untuk Tuhan, Garuda di Dadaku, dan juga Perahu Kertas.
    Oya Taka-san, akhir tahun 2012 kmrn, ada film baru Indonesia berjudul 5cm (diangkat dr novel karya Donny Dirgantoro)yang alur ceritanya bagus, selain itu awal tahun 2013 juga ada film romance yang berjudul Habibie dan Ainun yang menceritakan tentang perjalanan hidup pasangan mantan presiden Bapak BJ.Habibie dengan istriny Ibu Ainun.

    Judul film yang saya sebutkan di atas itu cukup menjadi bukti bahwa film" Indonesia tidak hanya mengumbar kekerasan dan keseksian saja.Untuk info lebih lanjut mengenai film-film tersebut saya rasa Taka-san bisa googling d internet :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. >sebenarnya banyak film-film Indonesia yg tidak bergenre kekerasan

      Iya menurut saya juga begitu. Saya pikir mungkin jumlah film seperti The Raid itu tidak begitu banyak di Indonesia walau ini bukan berarti pendapat yang berdasarkan sumber yang terpercaya. Terima kasih atas banyak contoh judul film Indonesia!

      Ngomong-ngomong, saya juga pernah nonton “Ada Apa dengan Cinta” di Jepang. Waktu A2DC pertama kali diputar di Jepang, Dian Sastro juga datang dan mengucapkan salam di sebuah bioskop di Tokyo. Sejak melihat langsung Dian Sastro di bioskop, sampai sekarang saya tetap mejadi penggemarnya hehehe. Semoga semakin banyak artis Indonesia datang ke Jepang:D

      Hapus
  3. udah g Maklum lagi, Taka..

    saya sendiri orang Indonesia yang tidak menyukai perfileman indonesia.. =_= apalagi menyangkut percintaan nyeleneh yang sama sekali g bermutu..

    jadi,wajar saja.. :3
    yang bikin pilem thuu orang2 yang mengejar kepopuleran dengan cara yang negatif ya barangkali, contohnya pilem HOrror saja disisipi ama Porno ..
    Astaga... =___=

    setuju tuh ama Kritikus Jepang.

    coba kaya "Laskar Pelangi" yang gituan saya baru setuju, nilai2 moralnya tersampaikan.. :D ya g?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kalau film "Laskar" Pelangi", saya juga pernah nonton film itu (walau di youtube hehehe), dan isinya cukup menarik bagi saya. Saya sendiri lebih suka film-film seperti itu daripada.... Alasan utamanya karena saya takut dengan hantu atau semacamnya hehehe:p

      Hapus
  4. salam kenal sebelumnya bang taka.

    saya menonton film the raid karena ajakan teman kampus, sebenarnya saya udah gak mau nonton karena aku udah cari-cari referensi dari yang sudah nonton, dan akhirnya saya nonton. berdasarkan yg saya tonton, saya bilang ke teman-teman bahwa the raid itu film yang terlalu vulgar dan terlalu berlebihan dalam adengannya. saya juga berpendapat bahwa film the raid itu gak jauh-jauh dari film hongkong sekitar tahun 80'an yang intinya film ini menunjukan kekerasan yang berdarah-darah.

    untuk para pemain film the raid itu dulu pernah bermain dalam film "merantau". nah di film inilah bagaimana sebenarnya silat itu disampaikan dengan semestinya. meskipun adengannya juga ada yang kekerasan. tapi menurut saya, aku lbih suka film merantau dalam pengenalan silat.

    menurut aku, akhir tahun 2012 tadi merupakan akhir tahun yang indah untuk film-film bermutu. ada 2 film yang menembus angka 2 juta penonton yaitu film "5cm" sama film "habibie dan ainun". menurut aku film 5cm aku kasi nilai 9, untuk film habibie dan ainun saya kasi 8,5. tapi untuk aktor dalam film ini, yaitu peran habibie yang dibawakan oleh reza rahardian saya kasi nilai 9,5. karena mirip sekali dengan bapak habibie. seorang presiden indonesia yang ahli dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. sampai bapak habibie baru tau bahwa cara bicara dan berjalannya tidak seperti orang pada umumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pertama saya mau bahas film "5cm". karena saya sangat suka dan tersentuh dengan semua isi film ini. terutama pesan-pesan yang disampaikan. sangat melecut semangat saya. mungkin karena saya masih mahasiswa dan film ini menceritakan tentang mahasiswa/ masa remaja.
      tapi saya sangat rekomendasi film ini bang. terutama buat mahasiswa dan orang-orang yang sudah melewati masa" kuliah.

      film ini terispirasi dari novel 5cm yang ditulis donny dhirgantoro. menceritakan tentang persahabatan 5 orang remaja yang telah bersahabat lebih dari 10 tahun lamanya. 4 orang pria dan 1 wanita. dan mereka melakukan pendakian gunung tertinggi di pulau jawa. dalam film ini smua komplit bang. kaya nasi goren komplit pake telor. hahaha #joke bang.
      smua cerita persahabatan, kekonyolan masa kuliah, cinta, nasionalisme/cinta tanah air, keindahan alam indonesia terutama gunung bromo, kenakalan remaja(beli film dewasa), nyusun skripsi waktu kuliah. sampe pendekatan dengan pacar. kalo bahasa kerennya anak jakarta sih "PDKT" bang, alias pendekatan. hahaha
      pokoknya komplit dah. sedihnya pun ada.

      kata-kata dari film ini yang saya gak bisa lupa dan aku jadikan penyemangat

      “Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu… cuma…”

      “Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak berbuat dari biasanya, mata yang akan menatap lebih banyak dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas.”

      “Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja….”

      “Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya….”

      “Serta mulut yang akan selalu berdoa….”

      “Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang hanya punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. Tapi seorang yang selalu percaya akan keajaban mimpi keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasi dengan angka berapa pun… Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya.”

      itu sedikit dari banyaknya pesan yang disampaikan dalam film ini. kalo filmnya udah di produksi dlm CD gue pasti beli bang. kalo bang taka mau ngar saya kirim hehehe.

      kalo mau sinopsisnya bisa di buka di link ini bang
      http://id.wikipedia.org/wiki/5_cm

      Hapus
    2. film kedua yaitu film habibie dan ainun.
      film ini menceritakan perjalanan hidup mantan presiden dan ibu negera indonesia. saya sangat suka dengan bapak habibie. tapi sayang beliau di jatuhkan secara tidak langsung oleh politikus-politikus busuk yang tidak mau indonesia cepat maju. (agak melenceng bang) hehe

      film ini lebih tepatnya mencenyoroti kehidupan bapak habibie dari pertama kali bertemu ibu ainun saat dewasa, sampai beliau meninggal dunia karena kanker yang diderita.
      jadi dari film ini kita bisa ambil hikmah dari perjalan hidup keduanya. bagaimana menjalin pernikahan yang harmonis. karena dalam berumah tangga pasti ada berantem, suka dan dukanya bang.

      yang bikin saya kagum itu aktornya yang memerankan bapak habibie yang cara bicara dan berjalannya sangat sama. sampai cucu bapak habibie yang ada di belanda saat di ajak nonton bilang "lihat, dia berbicara seperti kakek, kemudian setelah melihat adegan berjalan. cucunya berteriak lagi "lihat, bahkan dia berjalan sepertimu". sangat lucu ketika bapak menceritakannya di tv.
      namanya Reza Rahardian.

      buat sinopsis yang lebih lengkap silakan klik link ini bang
      http://id.wikipedia.org/wiki/Habibie_%26_Ainun

      sekian tulisan saya, itu pendapat pribadi saya bang.

      oh iya doain saya bisa bahasa jepang bang. saya sangat ingin berbahasa jepang. tapi sangat sulit. karena saya harus menghafal hufuf katakana dan haragana. tapi saya mau memulai dari menghafal percakapan dulu bang.

      karena saya mau ikut "GAKI NO TSUKAI" . saya sangat suka acara tv ini.
      kira" bang taka suka juga gak?


      Hapus
    3. Halo Ilham, salam kenal juga. Ya mungkin ada sisi baik dan buruk mengenai film "The Raid". Film "5cm" dan "Habibie dan Ainun" juga kayaknya menarik isinya. Kalau ada kesempatan, saya juga ingin nonton kedua film tersebut. Terima kasih atas komentar yang manerikanya. Oiya "Gaki no Tsukai" itu acara tv legendaris bagi generasi saya:D

      Hapus
  5. ikut komentar ya om Taka, salam kenal

    kalau menurut saya kata-kata “Indonesia mulai menjadi negara besar film kekerasan” tidak salah juga karena akhir-akhir ini film kekerasan atau action mulai banyak beredar sejak adanya film merantau. Tapi bukan berarti film kekerasan merepresentasikan film-film di Indonesia. Seperti film-film di Hollywood banyak juga yang bertema kekerasan tapi banyak juga film-film dengan tema lain.

    Menurut saya kehadiran film-film seperti the raid adalah hal bagus karena sebelum ini film-film yang ada hanya genre horor/erotis dan drama saja. Sebenarnya nilai sebuah film tidak hanya dilihat dari temanya tapi juga kualitas film tersebut. Saya sendiri memang jarang menonton film Indonesia dan juga belum pernah menonton film The Raid tapi sepertinya film ini bagus karena memenangkan beberapa penghargaan di luar negeri. Mungkin karena hal tersebut Indonesia dinilai menjadi negara besar film kekerasan. hehe

    maap kalo salah2 kata om, bahasa Indonesia saya tidak begitu bagus. :p

    oh iya ini ada sedikit referensi kalau ingin melihat film Indonesia dari berbagai genre, walau mungkin tidak lengkap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo salam kenal juga, terima kasih atas komentar yang menariknya. Iya seperti yang seorang teman bilang di atas, saya juga pikir film "The Raid" dapat membuat silat lebih dikenal di masyarakat dunia. Mungkin ini salah satu sisi baik dari film tersebut:D

      Hapus
  6. maaf link nya ketinggalan om http://filmindonesia.or.id/movie#.UQ0NUR30CIA
    hehehe

    BalasHapus
  7. Pak Taka tolong tuliskan tentang film-film Indonesia seperti Habibie&Ainun sama 5CM,film itu bagus :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya saya juga ingin nonton kedua film tersebut walau agak sulit di Jepang...^^;

      Hapus
  8. Tanah surga katanya juga bagus om ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah terima kasih, kalau bisa saya ingin nonton film itu juga:D

      Hapus
  9. Salam kenal,

    Kalau menurutku film Indonesia yang lumayan bergenre "kekerasan" selain The Raid adalah: Serigala Terakhir, Ruma Dara, dan Pintu Terlarang.

    Coba aja ditonton, ceritanya lumayan bagus dan pastinya full darah!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah makasih banyak contoh film yang menariknya^^ Iya kalau ada kesempatan ke Indonesia lagi, saya akan cari DVD-nya di toko:D

      Hapus
    2. Cari di youtube aja Bro.

      Rumah Dara : http://www.youtube.com/watch?v=ss9tvwxeX_E
      Serigala Terakhir : http://www.youtube.com/watch?v=QpzpY-LNEAo
      Pintu Terlarang : http://www.youtube.com/watch?v=fcq2pMRhPEg

      Btw, Taka ini Nihon-jin ya?
      Bahasa Indonesia nya pinter banget, salut!

      Silahkan mampir di Blog saya Bro! Juga tentang Indonesia-Japan
      www.saudaratua.wordpress.com

      Hapus
    3. Waduh teryata semuanya sudah diupload di youtube ya. Oke saya akan nonton di youtube. Iya pasti, saya senang sekali ada teman yang menulis blog ttg Jepang:D

      Hapus
  10. kunjungan pertama di blog ini.
    langsung jatuh cinta(bookmark). :D

    :D
    untuk referensi film indonesia coba ini :
    http://ngomongin-film-indonesia.blogspot.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas info yang menariknya. Kalau ada waktu, kapan saja silakan main ke blog saya lagi~:D

      Hapus
  11. salam kenal kak taka, sebenarnya anak2 indonesia juga banyak yang tidak suka sama film2 indonesia sendiri. Yah banyak faktor juga sebenernya, seperti yang tertera pada komentar2 diatas.. Makanya anak2 indonesia bisa dibilang sebagian besar ya, kayaknya si, hehe.. pada update2 film2 dari luar. Misalnya dari jepang, korea.. Kalo saya sendiri lebih memilih jepang hahaha, dari anime - jdorama - movie..

    Film2 diindonesia sebenernya cukup membosankan bagi saya, yah dari film bergenre romantic, laga/action, religi, reality, cukup aneh dan tidak berbobot, yang dari segi cerita dll. Cukup rumit dan tidak ada ujungnya, bikin pusing >.< ini dr film tv.

    Ini dari bioskop.
    Beberapa tahun lalu pemerintah indonesia memblokir akses2 film dr luar negara.. Kesal banget sebenarnya bagi saya haha.. Dan pemerintah lebih memilih untuk memajukan film2 indonesia, tapi ya itu masalahnya makin menjamur film2 bergenre horor yang menonjolkan keseksian, -_- aneh sebenernya haha..

    Sebenernya juga ga sedikit film2 yang bagus.. Seperti disebutkan diatas.. Film2 tersebut cukup dikenal n populer di indonesia..

    Oiya kak taka..
    Kalau kak taka mencari film2 indonesia bisa cari di indowebster.web.id. Disitu banyak anak2 indonesia share film2 dari luar, indonesia juga si.. Hehe..

    Maaf kalau komen saya kemana2 :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenernya saya juga gak terlalu suka ama film2 indonesia, kalaupun ada itu juga cuman film2 komedi doank (khusunya yang dibintangin ama kang sule :D).
      seperti kata temen2 diatas, film indonesia itu kebanyakan gak berbobot dan sering nyeleneh.

      Hapus
  12. wah malah mau da squelnya ni za~ raido 2 wkwkwk filem genre ini ga banyak lho di indo jaman dulu si banyak

    BalasHapus
  13. numpang nanya bang, nama acara tv nya apa ya?? (^^)/

    BalasHapus
  14. kalau melihat komentar diatas, banyak anak Indonesia juga yang masih belum tahu bahwa tidak semua film Indonesia jelek. banyak juga yang bagus. sayangnya ketika tayang di bioskop hanya bertahan sebentar karena peminatnya sedikit.

    BalasHapus
  15. Saya juga tidak begitu suka & setuju dgn film kekerasan. Apalagi kekerasannya sendiri.

    Ternyata ada juga fans Iwan Fals yg dari Jepang ya....
    Bagaimana pertama kali suka dengan lagu2 Bang Iwan?

    Kalau saya juga suka dgn musik2 jepang..

    ~Salam~

    BalasHapus
  16. Salam kenal Bung Taka.. maaf kalau boleh tau.. Bung Taka ini orang Jepang atau Orang Indonesia? kalau orang Jepang maka saya angkat jempol / two thumbs buat Bung Taka.. tapi kalau orang Indonesia yah sdhlah.. hehehe... tentang film kekerasan saya pikir saat ini sedang terjadi pertukaran budaya = sama dengan pertukaran pelajar.... sebagai usaha dalam menggambarkan citra suatu Bangsa, karena yang kita tahu The Raid sendiri producer nya orang Indonesia tapi kalau sutradara dari Amerika.. so kekerasan di mata sutradara dari Amerika dan Sutradara dari Indonesia pasti beda beda dong.. hehehehehehe.. salam yah buat orang Jepang.. satu yang sangat saya sukai dari Jepang Manga dan Anime One Piece Mugiwara Luffy.. dan satu lagu lagu daerah dari Jepang kebanyakan bagus bagus menggambarkan kesetiaan, tekad dan semangat pantang menyerah.. sayang sekali saya cuma tau itu saja..semoga suatu waktu saya bisa ke jepang..

    BalasHapus

Pengikut