Selasa, 25 September 2012

Seven Things all Indonesian just Gotta Say…!?


Kemarin, saya menemukan sebuah artikel yang menarik melalui twit dari seorang teman. Artikel berjudul "Seven Things all Japanese just Gotta Say” itu membahas tentang pengalaman yang pernah dialami sendiri oleh seorang “orang asing” ketika dia berada di Jepang.

Menurutnya, ketika seorang “orang asing (yang memiliki penampilan tidak seperti orang Jepang)” bertemu dengan orang Jepang, ia akan mendengar percakapan yang sama, bahkan urutannya juga benar-benar sama dari orang yang ia temui. Maka, penulis artikel tersebut pun membuat sebuah “Checklist” berdasarkan pengalaman pribadinya. “Pokoknya, Anda dijamin akan mendengar 7 kalimat berikut seperti mesin jam, biasanya dalam bahasa Jepang, kecuali untuk no.1”, katanya.


A Checklist for Japanese People Speaking with “Foreigners”
1. “Hello!”
2. “Where are you from?”
3. “Your Japanese is great.”
4. “Have you been in Japan long?”
5. “What’s your name?”
6. “You use chopsticks really well.”
7. “Can you eat natto?”

Checklist di atas benar-benar membuat saya tertawa, karena saya sendiri sebagai seorang WNJ mudah untuk membayangkan situasi yang dia alami tersebut. Setelah membaca artikel tersebut, saya mencoba untuk bertanya mengenai Checklist ini pada seorang teman dari Indonesia yang sedang belajar di Jepang. “Iya, walau bukan berarti ‘sering’, tapi saya sendiri pernah ditanya, terutama tentang pertanyaan no.3, ” jawab dia. Mmm… apakah pertanyaan-pertanyaan di atas sudah menjadi “kebiasaan” orang Jepang?

Jawabannya mungkin “Ya”. Memang bukan berarti semua orang Jepang suka menanyakan pertanyaan yang seperti itu, tetapi saya kira sebagian besar “orang asing” yang sudah lama tinggal di Jepang pasti pernah mengalami situasi yang sama dengan penulis artikel di atas, setidaknya beberapa kali.

Namun, “kebiasaan” seperti itu bukan hanya ada di Jepang saja. Sebenarnya, saya juga sering mengalami situasi yang sama seperti di atas selama berada di Indonesia. Bukan satu atau dua kali, melainkan lebih dari puluhan kali (pokoknya “sering”) saya ditanya mengenai hal-hal yang sama. Misalnya, di kampus, warung, supermarket, angkot, kereta, tempat pariwisata, dll. Berikut ini “Daftar Cek” versi saya:

Daftar Cek utk Orang Indonesia yg berbicara dgn “Orang Asing”
1. “Asalnya dari mana?”
Walaupun ada yang langsung bertanya “dari Jepang?”, tetapi percakapan biasanya dimulai dengan pertanyaan ini.

2. “Sudah berapa lama tinggal di Indonesia?”
Begitu saya menjawab “dari Jepang”, pertanyaan kedua ini langsung dilemparkan. Misalnya, saya menjawab “sudah enam bulan, mas”.

3. “Wah bahasa Indonesianya sangat bagus (padahal baru enam bulan)!”
Walaupun sampai di sini saya hanya mengatakan dua kalimat saja, tetapi saya biasanya dipuji mungkin karena saya menjawab dalam bahasa Indonesia. “Terima kasih, tapi saya masih belum lancar” jawab saya.

4. “Kenapa pilih Indonesia?”
5. “Kenapa belajar bahasa Indonesia?”

Setelah itu, diberikan pertanyaan yang agak “berat” bagi saya. Mengenai pertanyaan ini, saya memang memeliki alasan yang panjang. Awalnya, saya selalu menjawab pertanyaan ini dengan serius, tetapi, tak lama kemudian, saya baru menyadari sebuah kenyataan yang sangat menyedihkan, yaitu kebanyakan dari mereka sama sekali tidak tertarik dengan jawaban saya… Setelah mendengar jawaban saya, mereka biasanya berkata “Oh begitu ya. Terus… (ke pertanyaan no.6 atau no.7)”.

6. “Suka masakan Indonesia?”
7. “Sudah betah di Indonesia?”

Lalu, mereka biasnya bertanya tentang hal-hal yang sederhana seperti di atas setelah pertanyaan no.4 atau no.5, mungkin karena mereka merasa bosan dengan jawaban saya yang sebelumnya (…hahaha).
Memang ada berbagai macam variasinya, tetapi Daftar Cek di atas merupakan salah satu contoh percakapan yang pernah saya alami sendiri di Indonesia. Satu atau dua bulan setelah mulai belajar di Indonesia, saya selalu menjawab dengan sungguh-sungguh satu persatu pertanyaan seperti di atas. Namun, reaksi mereka yang bertanya sepertinya kurang baik, bahkan kelihatannya mereka sedikit bingung.

Mengapa? Apakah jawaban saya aneh bagi mereka, padahal saya selalu menjawab dengan serius?

Mengenai hal ini, seorang teman pernah mengatakan pada saya: “percakapan seperti itu namanya basa-basi, basa-basi itu bla bla bla…, mungkin mereka cuma penasaran aja sama orang asing”. “Nah, jadi nggak usah khawatir ‘aku harus jawab apa?’, santai aja deh Taka.” Lalu, dia menambahkan “pokoknya, selamat datang di Indonesia, gitu lho!”.

Sekarang saya berpikir bahwa percakapan seperti itu adalah seperti “kewajiban” yang harus ditunaikan oleh orang asing. Tidak perlu merasa bosan atau kesal, cukup terima saja kenyataan yang tak dapat diubah ini. Seiring dengan berjalannya waktu, saya yang sedikit demi sedikit di-Indonesia-kan pun akhirnya jadi bisa menikmati basa-basi yang sering diulang-ulang dalam kehidupan sehari-hari. Di telinga saya yang sekarang, basa-basi seperti di atas sudah terdengar seperti kata-kata sambutan (hehehe).

Sumber:
http://injapan.gaijinpot.com/live/learning-japanese/2012/08/10/seven-things-all-japanese-just-gotta-say/

16 komentar:

  1. hehe..
    aku ngerasain ditanyain di daftar cek yang ditanyakan orang jepang.cuma lucunya aku kemana-mana selalu ditanyain umur. dan langsung dibalas dengan jawaban "wakaaai desu neeee".
    soal temenmu yang bilang kalo orang Indonesia bertanya itu basa-basi. Aku setuju sekali. Orang Indonesia memang kelihatannya kepo (udah tau istilah ini belum?hehehe) tapi setelah itu, kalo aku sih ya, nggak begitu memikirkan jawabannya.
    Ayoo taka ke Indonesia lagi :)

    BalasHapus
  2. yg poin nomor 3 bener taka, aku pernah menyapa pake bahasa jepang ke teman jepangku difacebook, trus dia bilang "your japanese is great" trus dia tanya lagi, kamu pernah tinggal dijepang ya?
    hehehe iya taka orang indo banyak basa basinya, tapi gak semua orang sih, tergantung orangnya..

    BalasHapus
  3. Opat,
    Wah ada pertanyaan tentang umur ya. Iya pertanayan seperti itu juga memang bisa dikategorikan sebagai basa-basi. Kalau lawan bicaranya ibu-ibu, pertanyaan seperti itu dilontarkan pasti karena basa-basi hehehe. Tapi selain itu mungkin ada kemungkinan lain, misalnya karena mereka sempat bingung harus pakai bahasa Jepang yang sopan atau yang biasa:D
    Iya aku pengen ke Indonesia lagi! Ngomong-ngomong, kepo itu artinay apa ya??

    BalasHapus
  4. Lita,
    Iya sebenarnya saya menulis artikel kali ini sebagai semacam parodi dari artikel “Seven Things all Japanese just Gotta Say” yang saya perkenalkan di awal artikel. Seperti yang ditulis di artikel tersebut, di Jepang pun basa-basi sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, terutama jika sedang berbicara dengan orang asing:D

    BalasHapus
  5. kepo itu bisa diartiin "mau tau" tapi artinya banyak lagi taka (cmiiw ya opat.. hehe)
    aku pun gak bisa jelasin dgn detil kepo itu apa, tpai kepo itu berasal dari bahasa cina hokkien "kaypoh" cmiiw lagi ya hehee

    BalasHapus
  6. Hi Taka^^, sudah lama aku ga komen di blog kamu :D
    Artikel ini lucuuu hahaaa
    Aku ngalamin sndiri hahaa
    Shachou-ku bilang, bahasa jepang kamu bagus hehhee pdhal aku cm bilang ishouni tabemasenka dan dya ketawa ngakak hahahaa
    Klo menurut aku org yg mau basa basi itu trtarik dan senang bisa ngobrol dengan orang asing :D
    Ayo ayo k Bandung lagi, aku tunggu nanti aku ajak kamu ke kampung gajah hehee

    BalasHapus
  7. Lita,
    Wah begitu ya arti kata kepo itu, makasih banyak atas penjelasannya^^

    BalasHapus
  8. Wah betul sekali, kita sudah lama nggak ketemu di kolom komen blog ini ya hehehe. Iya mungkin Shachou itu senang karena willa ngajak makan dalam bhs Jepang, atau ada kemungkinan juga bahasa Jepang Willa benar-benar bagus sampai Shachou terkejut! Oiya doakan aku ya supaya aku bisa ke Bandung lagi:D

    BalasHapus
  9. Komparasinya menarik, Taka. Penyampaian sampeyan juga lugas.

    *bikin pengen belajar bhs. Jepang, euy..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih. Iya belajar bahasa itu menyenangkan (belajar bahasa apa pun!). Kalau ada kesempatan, silakan coba:D

      Hapus
  10. wah~
    artikelnya mengingatkan diri saya
    saya kalo nyapa juga selalu nanya
    "where do you come from?"
    hahaha
    tapi ngomong2, saya juga mau tanya
    alasan mas taka ke indonesia dan milih bahasa indonesia kenapa?
    penasaran saya
    gomen, kalau jawabnya udah males
    tapi, please dijawab serius mas ^^v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oiya alasannya secara singkat karena waktu itu saya sangat terharu dengan sebuah terjemahan novel Indonesia. Dari itu, saya mulai belajar bhs Indonesia dengan serius. Untuk lebih jelasnya, kalau bisa, suatu saat nanti saya akan menulis di blog ini:D

      Hapus
  11. eh, novel?
    kalau boleh tau judul novelnya apa mas?
    wah, alasannya unik
    tapi, mas taka tekun ya
    langsung belajar sampe ke akarnya
    nanti kalau sudah dibuat artikelnya
    kasi tau saya ya mas taka :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nanti kalau ada kesemptan, saya akan menulis artikel tentang hal itu:D

      Hapus
  12. wah mas taka keren banget. mau belajar bahasa Indonesia cuman gara2 terjemahan novel. kalau saya sih ingin pergi ke jepang soalnya saya pengen nyobain makanan yang namanya mie ramen. walaupun di indonesia sudah ada, tapi kayaknya rasanya beda, selain itu saya juga ingin mempelajari budaya sana, termasuk cara makan orang jepang.
    ngomong ngomong, artikelnya bagus sekali. sukses terus ya..:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul, tapi kalau sekarang, saya belajar bhs Indonesia untuk memahami makana lirik lagu Bang Iwan Fals secara lebih dalam ihihi. Oiya mie ramen itu enak. Kalau ada kesempatan ke Jepang, silakan coba dan nikmati rasa ramen ya~:D

      Terima kasih, saya akan berusaha agar saya bisa menulis artikel yang lebih menarik lagi:D

      Hapus

Pengikut